ORANG POJOKAN
“Dwi Hariyanto”
Kisah ini, tentang orang-orang yang selalu duduk disebuah
pojokan dan menatap kecelakaan tragedi-tragedi yang ada di Ushuluddin umumnya
dan khususnya HMI cabang ciputat. Sesekali dia berdiri dan duduk kembali dan
hanya menatap dengan kesedihan dan keheran-heranan. karena, orang-orang HMI
saling membodohi satu sama lain, saling membenci dan memusuhi satu sama lain,
saling menikam bahkan saling bunuh-membunuh jika ada yang diperebutkan
yaitu KEKUASAAN.
Tidakkah kau dengar orang yang duduk di sebuah pojokan yang
menyalakan pelita di pagi hari yang cerah. Dia berlari-lari menuju dimana orang
beramai-ramai menyuarakan perdamaian, keadilan dan dan perjuangan yang takan
pernah usai perjuangannya. Berteriak : Aku mencari keadilan kedamaian
kesejahteraan, ketika orang banyak yang tidak percaya pada keadilan dan
kesejahteraan datang mengerumuninya, orang yang berasal dari pojokan itu banyak
mengundang gelak tawa, ‘apakah dia ini orang yang hilang ??? , Tanya seorang.
Apakah dia tersesat seperti anak kecil ? apakah dia baru saja bangun dari
tidurnya, dan kebingungan karena orang-orang sekitarnya memandangnya sinis dan
acuh ? apakah dia seorang yang dibodohi, oleh orang lain yang merasa pintar ??.
Demikianlah, mereka saling bertanya satu sama lain dan tertawa.
Orang yang berasal dari pojokan itu melompat dan menyusup ke
tengah-tengah kerumunan dan menatap mereka dengan pandangan tajam. Mana
keadilan ??, mana kesejahterahan yang kalian ucapkan kepada kami dimana kami
menemukan perubahan. ??? dimana kami mendapat keadilan lalu kapan kita bisa
merasakan kesejahteraan? serunya. ‘Aku hendak berkata pada kalian. Kita telah
membunuh para tokoh-tokoh terdahulu yang berusaha memperjuangkan keadilan dan
kesejahteraan. KITA MEMBUNUH CAK NUR DAN TEMAN-TEMANYA, Kita semua adalah
pembunuhnya. Bagaimana mungkin kita telah melakukan perbuatan semacam ini ??? siapakah
yang membawa, dan mendidik kita ??? apa yang akan kita lakukan ketika
sebelumnya tidak masuk organisasi HMI ini, lalu akan kemana kita mencari
keadilan dan kesejahteraan ??? tidakkah kita akan menjadi manusia yang
pencipta. pengabdi ??? dimana tujuan HMI sebagai Insan Pencipta, Insan
Pengabdi, bernafaskan Islam dan di ridhoi oleh kanda-kanda kita. Tidakkah
kalian hidup dari kanda-kanda kita yang mengajarkan perjuangan keadilan dan
kesejahteraan demi tujuan HMI tadi???
Tidak kah kalian melihat pada siang hari orang menyalakan
lentera dan kita pun ikut menyalakannya??? Tidakkah kalian melihat orang
berduyun-duyun menggali liang kubur untuk memakamkan Cak Nurcholish Madjid dan
teman-temannya?? tidakkah kita mencium bau busuk mereka di HMI Cabang Ciputat ???
ya. Para pejuang pun ikut membusuk didalamnya ?? Nurcholis Madjid dan HMI telah
mati !!! HMI tetap mati iya !! dan kita membunuhnya !!!
Bagaiman kita - seorang pemubunuh merasa terhibur ?? Dia yang
mengajarkan perdamaian dan kesejahteraan, dalam cita-cita luhurnya dalam
memperjuangkan keadilan. Kini dia telah membusuk di liang lahat bersama
cacing-cacing tanah. Bukankah tindakan yang dahsyat ini sungguh dahsyat bagi
kita ?? dan tindakan ini menjadi sejarah yang lebih besar daripada sejarah
sampai sekarang ini !! siapakah yang lahir setelah kita ?? sama saja seperti
kita, yang melakukan tindakan ini !!!
Setelah berkata seperti itu orang-orang disekitarnya tercengang
dan diam …. Kemudian orang pojokan itu berlalu dan membiarkan mereka dalam
kecengangannya dan kediamannya. Sambil berteriak siapa lagi panutan HMI
sekarang dan masa depan????? Sampai orang pojokan itu tidak terlihat lagi oleh
orang-orang yang mengerumuninya……..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar