Untukmu yang ada di atas sana semoga dalam keadaan sehat 
walafiat. Teruntuk yang termanis dan tetap tersenyum di sore hari 
menanti senja. 
Semoga senyumanmu masih seperti yang dulu tetap utuh. Senja
 pun menanti malam  hanyalah senyuman manis yang kau torehkan saat itu. 
Semoga senyuman itu bisa menjadi penyegar bunga yang sedang layu dan 
sekaligus menjadi penyejuk hati di sore hari yang menyambut senja.
Kali ini aku yang katanya di sebut-sebut  sebagai aktivis 
jalan harus bergelut dengan suara hati yang bising di dengar dan geram 
untuk di ucapkan yaitu kata "Cinta-buta" dalam lingkaran aktivis 
Jalanan, bahasa cinta buta itu di larang, dan bahkan harus di hilangkan 
karena bahasa tersebut "Kontra Revolusioner" namun apa hendak di kata 
jika ini sudah menjadi kemestian. 
Biarkan rasa sayang ini tertanam abadi, di dalam hati 
nurani, biarkan rasa ingin memiliki dan menyayangimu ini tetap 
bersemayam di dalam lubuk hati yang paling dalam, biarkan semuanya 
mengalir seperti air yang terus menempati ruang-ruang kosong, dan 
biarkan rasa sayang ini menemukan makna yang sebenarnya. Yaitu makna 
untuk saling menyayangi satu sama lain "antara aku dan kamu".
Sunyinya malam ini melahirkan kerinduan yang begitu dalam 
seolah malam ini tidak ada bermakna dan tidak ada artinya jika kamu 
tidak berada di sampingku manisku. Apakah engkau merasakan hal yang sama
 dengan apa yang aku rasakan saat ini. ? 
Seandainya malam yang begitu sunyi ini dapat berbicara 
mungkin kesunyian malam ini akan berontak dan berkata bahwa "aku 
merindukanmu dan aku ingin selalu di sampingmu manisku" namun apalah 
daya kesunyian ini tidaklah mengerti tentang apa yang ku rasakan saat 
ini. Dan biarkan kerinduan ini menemukan maknanya sendiri.
Senyumanmu yang begitu manis dan  mampuh mengubah rasa kopi
 pait menjadi manis, wajahmu yang begitu anggun yang selalu memancarkan 
cahaya untuk menerangi gelap, dan suaramu yang selalu menjadi pengantar 
takutku ketika aku sendirian, parasmu yang begitu tenang yang selalu 
menjadi penyejuk hatiku di saat aku risau. 
apakah kau tidak tau jika aku sangat "Menyayangimu" apakah 
kau tidak tau jika aku sangat "Merindukanmu" apakah engkau tidak tau 
jika aku ingin memilikimu seutuhnya ? Apakah aku harus membangunkan 
arwah soekarno agar engkau mengerti tentang apa yang aku rasakan saat 
ini?.
Apakah aku harus membangkitkan semangat Tan-Malaka untuk 
meruntuhkan hatimu yang keras itu, atau aku harus pergi ke kayangan 
untuk meruntuhkan dewa-dewa yang ada di sana dan apakah aku harus 
meyakinkan pada dewa-dewa yang ada di kayangan sana bahwa "Aku menyayangimu dan Aku ingin memilikimu seutuhnya" ? Agar hatimu itu bisa runtuh. 
Aku selalu menggantungkan harapan kepada Tuhan semoga alam 
jagat raya ini bisa mengerti dan paham bahwa aku sangat menyayangimu. 
Maka dengan mengucapkan Bismillah Izinkanlah aku meruntuhkan hatimu. 
Coretan ini saya persembahkan untuk wanita yang paling 
istimewa dia adalah kader Himpunan Mahasiswa Islam, dan Mahasiswa 
Perbandingan Agama.
Ciputat, 23 oktober 2014. 
Deni Iskandar (Goler)
Deni Iskandar (Goler)

 
 
 
 







Tidak ada komentar:
Posting Komentar