Oleh: Dimas Bagus Laksono
Kemajemukan dalam
memahami konsep ketuhanan, terkadang membuat banyak orang melakukan aksi-aksi
yang cenderung membawa pada pola perpecahan. Terkadang pemahaman yang salah
juga bisa membawa sesorang melakukan aksi-aksi diluar nalar. atas dasar
pemikiran untuk menyadarkan pola pikir dalam kemajemukan, serta untuk
mengindari bentrokan antar umat beragama, Badan Eksekutif Mahasiswa BEM Fakultas
Ushuludin – bekerja sama dengan Pojok Inspirasi Ushuluddin (PIUSH) dan Himpunan
Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (HMI KOMFUF), ed – mengadakan
diskusi dan bedah buku yang bertema satu tuhan banyak agama.
Ketua pelaksana acara, mahasiswa
jurusan Aqidah Filsafat, semester dua, Dedi Ibmar, menjelaskan, acara diskusi
dan bedah buku ini merupakan acara yang diselenggarakan BEM Fakultas Ushuluddin,
kami tidak hanya mengundang mahasiswa
dari uin jakarta khususnya mahasiswa fakultas ushuludin saja, kami juga mengundang
mahasiswa dari kampus lain. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan kepada
mahasiswa bagaimana konsep beragama lewat jalur-jalur yang damai dan anti
kekerasan.
Mahasiswa jurusan ekonomi
dan manajemen, Universitas Borobudur Jakarta, Wafi Aksah mengatakan, acara ini
cukup menarik dan cenderung berani, karena mampu mengangkat tema ketuhanan dan
keagamaan. Wafi juga menambahkan, semoga acara diadakan kembali dengan tema
yang lebih berani dan menarik seperti kegiatan hari ini.
Dimuat dalam http://newsroomrdk.blogspot.com/2014/05/bem-ushuludin-gelar-bedah-buku-satu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar