BREAKING

Selasa, 04 Februari 2014

LENTERA MERAH #II

LENTERA MERAH #II
oleh : Lina Sobariyah Arifin
II
Hari selasa, hari yang cerah kala itu. Tetapi entah, gugusan awan gelap menghampiriku secara tiba-tiba. Aku mulai tersenyum, tersenyum kembali dan rasanya ini akan terulang kembali. Tetapi, jangan sampai hujan itu datang kembali. Menghampiriku, yang seakan hanya mengejekku, meremehkanku. Cermin itu mulai berbicara, genangan air yang di pertengahan jalan yang berlubang itupun mengataka sesuatu. “Kamu payah lina, kamu tidak berhasil lagi. Untuk kali ini, coba lain waktu kembali”.

Api, ketika aku yang hitam ini berbicara api. Memang bukan kamu yang hadir, tetapi entah siapa. Dia sosok yang masih aku kagumi sampai detik ini, yang entah kapan pula menyingkap selimut yang masih melumuri wujudnya. Api, ke’eksotis’an mu masih terjaga asri. Hijau bagaikan, rerumputan liar yang belum tergores sedikitpun oleh manusia yang katanya dari keturunan Adam itu. Tetapi, kamu tetap merah mempesona. Masih di labirin yang teramat gelap itu, kamu menuntunku dengan cahaya merahmu. Kamu bertransformasi menjadi lentera penerang jiwaku, kaki-kaki kecil ini terbantu berkat jasamu.

Ketika, kegelapan mulai datang. Bayanganku menghilang entah kemana, kamu hadir wahai lentera merahku. Dan bayanganku pun bertemu, beradu pandang dengan bayanganmu. Tetepi, aku tidak pernah melihat wujud aslimu. Semisterius itu kah kamu?

Ciputat, 22 Shafar 1435 H (13:10)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2009 Piush
    Twitter Facebook Google Plus Vimeo Videosmall Flickr YouTube