KULIAH MYSTICISM PART III
HUBUNGAN
SYUHUD DAN `AQL
1. Apa itu Syuhud?
Syuhud sederhananya berarti "witnessing" (penyaksian). Bahkan `aql pun pada dasarnya termasuk di dalamnya.
2. Ada berapa macam Syuhud?
Setidaknya ada 3 macam:
a. Hissî: Inderawi
b. Aqlî: Akali
c. Qalbi: Hati
Tetapi seringkali disederhanakan saat hanya menyebut "Syuhud" yang dimaksud adalah yang ketiga (Hati).
3. Bagaimana hubungan Syuhud dan Aql?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebyt, mestinya harus tahu empat jenis pola relasi:
a. Al-Tasâwî (equal)
b. Al-Tabâyun (tidak berhubungan)
c. Al-Umûm wal khusûs min wajhiy (irisan)
d. Al-Umûm wal khusûs muthlaq (melingkupi)
Pandangan beberapa pemikir berbeda, di antaranya; Ibnu Sina, Suhrawardi, Ibnu Arabi, Walter Stace, dan Mulla Shadra.
4. Bagaimana hubungannya di mata Ibnu Sina (Masya'iyyah)?
Perbedaan pemerolehan pengetahuan pada Aql dan Syuhud, ada pada level pengetahuan masing-masing. Masing memperoleh ilmu pd wilayah yg berbeda.
5. Bagaimana hubungannya di mata Suhrawardi (Isyraqi)?
Kurang lebih sama dengan sebelumnya tetapi mereka lebih mengakomodir "Syuhud" sebagai metodologi penerimaan ilmu.
6. Kalau Isyraqi juga menggunakan "Syuhud", apakah dengan begitu sama antara Isyraqi dan Tasawuf?
Tetap ada perbedaan keduanya. Dalam Isyraqi masih tetap mengakomodir Aql sebagai salah satu metodologi pengetahuan, sementara dalam Tasawuf tidak membuka ruang tersebut
7. Bagaimana hubungannya di mata Walter Stace?
Bagi Stace antara Mysticism (Syuhud) dan Philosophy (Aql) susah sejalan karena logika tidak relevan digunakan di Mysticism karena akan melahirkan kontradiksi seperti "Paradox Pantheism"
8. Apa itu Paradox Pantheism?
Pantheism menyatakan Tuhan dan alam itu identik, tetapi juga berbeda dan tidak identik. Sehingga logika tidak bisa digunakan dalam Mysticism.
9. Bukankah akan berbahaya jika meyakini pendapat Stace bahwa logika tidak berhubungan dengan Mysticism?
Betul. Bahayanya setidaknya dalam 2 hal:
1) Kata tidak bisa membedakan informasi mana yang benar dan mana yang salah karena semua bisa saja spekulatif. Dan jika sudah demikian bagaimana kita bisa menyebutnya sebagai disiplin ilmu?
2) Jika tidak bisa diceritakan secara logis bagaimana bisa menyampaikan pada orang lain?
10. Bagaimana hubungannya di mata Ibnu Arabi?
Syuhud dan `Aql digunakan untuk memperoleh pengetahuan, tetapi lingkup Syuhud melampaui Aql. Karena itu Aql tidak bisa menjudge Syuhud.
11. Bagaimana hubungannya di mata Mulla Shadra?
Seperti halnya Ibnu Arabi, Shadra juga meyakini Syuhud melampaui Aql tetapi dia membedakan antara, "analysis" dan "judgment". Akal memang tidak bisa menjudge akal, tapi bisa menganalisisnya dan karena itu kita bisa menjelaskan prosesnya. Akal sprti ini oleh Shadra disebut sebagai "Enlighten Intelligent" (Akal yg Tercerahkan).
12. Jadi bagaimana pola hubungan keduanya, khususnya mengingat ada persoalan seperti "Pantheism Paradox"?
Empat pola relasi di atas tdk spenuhnya bs menjelaskan pola relasi Mysticism khususny ketika terkait Tuhan.
13. Kenapa demikian?
Karena pola relasi tersebut sebenarnya hanya untuk "limited quidity" (kuiditas terbatas), dan tidak akan mampu menjelaskan tentang yang absolut.
By Papi UdinSyuhud sederhananya berarti "witnessing" (penyaksian). Bahkan `aql pun pada dasarnya termasuk di dalamnya.
2. Ada berapa macam Syuhud?
Setidaknya ada 3 macam:
a. Hissî: Inderawi
b. Aqlî: Akali
c. Qalbi: Hati
Tetapi seringkali disederhanakan saat hanya menyebut "Syuhud" yang dimaksud adalah yang ketiga (Hati).
3. Bagaimana hubungan Syuhud dan Aql?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebyt, mestinya harus tahu empat jenis pola relasi:
a. Al-Tasâwî (equal)
b. Al-Tabâyun (tidak berhubungan)
c. Al-Umûm wal khusûs min wajhiy (irisan)
d. Al-Umûm wal khusûs muthlaq (melingkupi)
Pandangan beberapa pemikir berbeda, di antaranya; Ibnu Sina, Suhrawardi, Ibnu Arabi, Walter Stace, dan Mulla Shadra.
4. Bagaimana hubungannya di mata Ibnu Sina (Masya'iyyah)?
Perbedaan pemerolehan pengetahuan pada Aql dan Syuhud, ada pada level pengetahuan masing-masing. Masing memperoleh ilmu pd wilayah yg berbeda.
5. Bagaimana hubungannya di mata Suhrawardi (Isyraqi)?
Kurang lebih sama dengan sebelumnya tetapi mereka lebih mengakomodir "Syuhud" sebagai metodologi penerimaan ilmu.
6. Kalau Isyraqi juga menggunakan "Syuhud", apakah dengan begitu sama antara Isyraqi dan Tasawuf?
Tetap ada perbedaan keduanya. Dalam Isyraqi masih tetap mengakomodir Aql sebagai salah satu metodologi pengetahuan, sementara dalam Tasawuf tidak membuka ruang tersebut
7. Bagaimana hubungannya di mata Walter Stace?
Bagi Stace antara Mysticism (Syuhud) dan Philosophy (Aql) susah sejalan karena logika tidak relevan digunakan di Mysticism karena akan melahirkan kontradiksi seperti "Paradox Pantheism"
8. Apa itu Paradox Pantheism?
Pantheism menyatakan Tuhan dan alam itu identik, tetapi juga berbeda dan tidak identik. Sehingga logika tidak bisa digunakan dalam Mysticism.
9. Bukankah akan berbahaya jika meyakini pendapat Stace bahwa logika tidak berhubungan dengan Mysticism?
Betul. Bahayanya setidaknya dalam 2 hal:
1) Kata tidak bisa membedakan informasi mana yang benar dan mana yang salah karena semua bisa saja spekulatif. Dan jika sudah demikian bagaimana kita bisa menyebutnya sebagai disiplin ilmu?
2) Jika tidak bisa diceritakan secara logis bagaimana bisa menyampaikan pada orang lain?
10. Bagaimana hubungannya di mata Ibnu Arabi?
Syuhud dan `Aql digunakan untuk memperoleh pengetahuan, tetapi lingkup Syuhud melampaui Aql. Karena itu Aql tidak bisa menjudge Syuhud.
11. Bagaimana hubungannya di mata Mulla Shadra?
Seperti halnya Ibnu Arabi, Shadra juga meyakini Syuhud melampaui Aql tetapi dia membedakan antara, "analysis" dan "judgment". Akal memang tidak bisa menjudge akal, tapi bisa menganalisisnya dan karena itu kita bisa menjelaskan prosesnya. Akal sprti ini oleh Shadra disebut sebagai "Enlighten Intelligent" (Akal yg Tercerahkan).
12. Jadi bagaimana pola hubungan keduanya, khususnya mengingat ada persoalan seperti "Pantheism Paradox"?
Empat pola relasi di atas tdk spenuhnya bs menjelaskan pola relasi Mysticism khususny ketika terkait Tuhan.
13. Kenapa demikian?
Karena pola relasi tersebut sebenarnya hanya untuk "limited quidity" (kuiditas terbatas), dan tidak akan mampu menjelaskan tentang yang absolut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar