Tuhan itu Sederhana
Oleh : Ramdhany
Saya ingin mengawali
tulisan ini dengan satu prososisi bahwa segala sesuatu yang tersusun itu tidak
sederhana dan sesuatu yang sederhana itu tidak tersusun.
Perlu untuk diketahui
bahwa keberadaan sesuatu itu selalu mengundang banyak tanya dalam benak kita.
Entah sesuatu itu nampak ataupun tidak. Itulah salah satu hasrat bawaan manusia
bahwa manusia pada dasarnya adalah suatu entitas yang ingin selalu mengetahui.
Rasa ingin tahu itu muncul karena alasan yang sangat kuat, entah karena ketakjuban,
penasaran atau ketidaktahuan.
Hasil dari aktivitas
mengetahui itulah yang dinamakan pengetahuan. Manusia mengetahui alam berarti
manusia memiliki pengetahuan tentang alam, manusia mengetahui Tuhan berarti
manusia itu memiliki pengetahuan tentang Tuhan, dan seterusnya.
Untuk dapat mengetahui
segala sesuatu yang nampak rasaya tidak terlalu sulit, mengingat bahwa sesuatu
yang nampak itu dapat diobjektifikasi melalui indera kita. Dengan cara
pengamatan terhadap objek tertentu, tentu kita akan mendapatkan suatu gambaran
serta pemahaman terhadap sesuatu itu.
Lalu, bagaimana cara kita
untuk mengetahui Tuhan ?
Secara defenitif, Tuhan
adalah sesuatu selain alam. Artinya segala apapun yang memiliki sifat-sifat
kealaman itu berarti bukanlah Tuhan. Alam itu merupakan sesuatu yang
keberadaannya ditentukan oleh sesuatu yang lain, atau alam itu ada dari
beberapa susunan materi yang saling berkolerasi sehingga ia mempunyai eksistesi
serta fungsi tertentu.
Jadi, alam itu merupakan
sesuatu yang keberadaannya tersusun dari berbagai unsur dan bersifat defenden.
Karena sifatnya yang tersusun dan tidak mandiri, alam memiliki sifat kebaharuan
dan tingkat komfleksitas dalam proses kejadiannya.
Tuhan itu tunggal dan pada
dasarnya yang tunggal sedarhana. Mengapa demikian ? Lawan dari tunggal adalah
jamak atau banyak, yang banyak itu tersusun dan pada dasarnya bersifat komfleks
karena memiliki karakter yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dengan
kata lain bahwa yang komfleks itu tidak sama dengan sederhana.
Jadi Tuhan itu Sederhana,
meski pada nyatanya Yang Sederhana itu dipahami oleh manusia dengan cara yang
begitu komfleks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar