LENTERA MERAH #I
oleh : Lina Sobariyah Arifin
I
Selamat malam,
Ada kalanya ketika aku
bosan, ketika senja sudah tak menjadi sebuah kawan. Maafkan aku yang sudah
tidak suka dan selalu lari dari sebuah kenyataan, mencari sebuah kenyataan baru
dalam kenyataan yang entah sampai kapan aku akan bertahan. Kamu yang masih
berselimutan, mengajakku bersembunyi dalam selimut hangatmu. Inilah aku yang
menolakmu, walaupun kamu menyebutku sebagai pelangi hidupmu. Aku sungguh
merindukanmu, sayang.
Ketika kaki ini mulai
bergetar, menyusuri labirin yang teramat gelap. Kamu, yang entah siapa, selalu
menjadi lentera merah yang menyala. Dalam diamku pun, kamu selalu bersuara
dengan riuhnya. Dalam sedihku pun, kamu memaksa aku mengukir senyum tipis dan
menyunggingnya dibibir walaupun dengan terpaksa. Selamat malam manisku,
tidurlah di atas ranjang indah yang berukirkan panorama alam. Hijau, dengan
rerimbunan pohon, beserta gemercik air yang menjadi nada yang mengiringi
mimpi-mimpi indahmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar