Oleh; Abdul Aziz Hakim
@hakimukemo
Adalah
kuliah, salah satu jalan
menggapai kesuksesan menurut sebagian masyarakat muda Indonesia setelah lulus
SMA sederajat. Dengan beragam persepsi, baik yang jelas tergambar atau masih
samar-samar dalam benak calon pengenyam pendidikan ini, kuliah masih menjadi pilihan
bagi sepertiga masyarakat muda indonesia. Maka, bukan sebuah keabsurdan jika 30 persen tamatan SMA
sederajat memilih kuliah sebagai proses mematangkan diri sebelum benar-benar
mengarungi hidup yang sebenarnya di masyarakat. Lihat TEMPO.CO (07/06/14).
Sebagai calon mahasiswa, tidak
kesemuanya dari mereka benar-benar memahami tentang apa itu kuliah, latar
belakang kampus, atau dengan jurusan apa yang akan diambil. Bahkan biasanya ada
beberapa calon mahasiswa yang asal-asalan menentukan tempat kuliah tanpa adanya
dasar pengetahuan terlebih dahulu. Sebagian lagi malah ikut-ikutan teman
tongkrongan dan ahirnya, salah jurusan.
"Teman saya kuliah di kampus itu,
fakultas ini,
jurusan ini. Yaudah, saya ikut kuliah disini". Ada yang seperti ini? Banyak.
Mungkin bagi kalian, (red. calon
mahasiswa) sebelum menghibahkan diri
menjadi mahasiswa perguruan tinggi ; akademi, sekolah tinggi, atau universitas,
alangkah lebih baiknya jika mempertimbangkan beberapa alasan-alasan dibawah ini
kenapa anda semua harus kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta sebagai institusi pendidikan tinggi pengembang potensi diri.
1.UIN Jakarta banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional.
Salah satu kunci utama yang mempengaruhi kecerdasan
seseorang adalah
melalui pendidikan. Tempat
pendidikan yang layak dan benar merupakan
salah satu faktor penting dalam pembentukan
kecerdasan paripurna seseorang. Berhasil tidaknya setiap pelajar berbanding lurus dengan
tempat dimana mereka belajar. Adalah Nur Cholis Madjid, atau yang biasa disapa
Cak Nur, tokoh legendaris yang wafat dua belas tahun silam ini, (Allahu yarham)
merupakan salah satu alumnus UIN Jakarta (dulu IAIN) yang banyak mendedikasikan
hidupnya untuk Indonesia, dan Islam lewat kejeniusan berfikirnya yang mampu
membawa angin segar baru dalam dunia pemikiran Islam nusantara bahkan
mancanegara.
Selain Cak Nur, dari segi pendidikan, ada juga Prof.
Mohammad Atho Mudzhar (Rektor UIN Jogja periode 1997-2001) Prof. Oman Fathurahman
(ahli filologi Islam pertama Indonesia) Komaruddin Hidayat, Rektor UIN Jakarta
dua periode yang namanya sempat masuk dalam bursa calon Kemendikbud waktu itu dan
Azumardi Azra, (Sejarawan sekaligus orang Asia pertama yang diangkat sebagai
professor Fellow di Universitas Melbourne, Australia (2004-2009). Selain itu, dari
segi pemerintahan, ada Ade Komaruddin, (Ketua DPR RI 2016-2017) Prof. Abdul
Ghani, (Ketua MA 2014-2019) Prof. Amin Suma (Ketum Himpunan Ilmuan dan Sarjana
Syariah) dan dari bidang Consulting politik, Saiful Mujanni, founder lembaga
survei Saiful Mujanni Reserch and Colsulting, (SMSRC) Burhanuddin Muhtadi,
(Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia) dan masih banyak lagi yang
lain.
2.Tumbuh Pesatnya Dunia Organisasi
Sebagai
mahluk hidup, dimana pun dan kemanapun kita, tidak akan pernah lepas dari dunia
organisasi. Baik organisasi pemerintahan, kemasyarakatan, kepemudaan, kelompok
atau golongan-golongan tertentu. Bagi calon mahasiswa yang mempunyai jiwa
organisatoris, jiwa yang selalu kepo dan ingin terus merasakan nikmatnya
dinamika dalam berorganisasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jawabannya.
Disamping mengetahui, kalian juga bisa bergabung dan belajar langsung dengan berbagai macam organisasi yang ada di UIN Jakarta beserta latar belakang dan
dinamikanya masing-masing. Mulai dari organisasi ekstra kampus (HMI, PMII, IMM,
KAMMI, GPPI, GMNI) intra
Kampus,
(DEMA, SEMA, BEM, HMJ, LDK, dll.) primordial, (HMB, Himabo, FKMB, Permata , Formla dsb.) alumni pesantren, (IKPM, IKPDN, HIMAM dst.) dan masih banyak lagi yang lain. Sangat cocok
sekali dengan latar belakang mahasiswa organisatoris. Janganlah
heran ketika nanti kalian mengetahui setiap kelombok atau komunitas diatas diorganisasikan.
3. Letaknya strategis dan multigeografis
Mayoritas pengambilan nama setiap
universitas yang ada di Indonesia, selalu dinisbatkan kepada nama daerah dimana
universitas itu berdiri. Seperti kampus
Islam negeri yang bertempat
di Malang, Jawa Timur. Diberi nama Universitas
Islam Negeri Malang,
(UIN Malang) Karena memang letaknya di Malang, bukan dengan nama daerah yang berada
disekitarnya. UIN
Kediri atau UIN Pasuruan, misalkan. Sama halnya UINSA
(Sunan Ampel) Surabaya, UIN SUKA (Sunan Kali Jogo) Jogja, dan perguruan tinggi
islam lainnya. Penamaan Universitas Islam negeri tak pernah luput dari nama
daerahnya.
Tapi tidak demikian dengan UIN Jakarta.
Bertempat di daerah Ciputat, Tangerang Selatan, tidak lantas menjadikan UIN
Syarif Hidayatullah ini diberi nama UIN TANGSEL, (Tangerang Selatan) atau
UINBAN (Banten), akan tetapi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Entah dengan
alasan apa, atau mungkin biar keren, yang pasti selalu ada alasan dan
makna tersendiri dibalik sebuah nama. Inilah yang mungkin menjadi keistimewaan
dan keberkahan bagi UIN Syarif, penisbatan nama dengan 'Jakarta', sukses membuat nama
UIN ini melambung tinggi dan terus dicintai selain aksesnya ke pusat kota Jakarta yang mudah.
4. Pusat Peradaban Tangerang Selatan
Jika kalian
Mahasiswa UIN Jakarta, atau warga sekitar kampus, mungkin slogan "Ciputat
is nothing without UIN" tidak akan asing lagi ditelinga. Patut
dibenarkan kiranya karena lewat UIN lah, Ciputat, kecamatan kecil tempat
gedung-gedung megah UIN Jakarta berdiri, kecamatan yang dulunya bukan apa-apa,
kini mampu menjadi role model peradaban kecamatan lain yang ada di Tangsel dan
bahkan Indonesia karena peradaban
dan kemajuannya yang signifikan.
Segi ekonomi misalkan, ada ratusan orang yang ter-sukseskan bisnis dan
usahanya karena mamanfaat kan peluang besar pasar puluhan ribu mahasiswa UIN Jakarta. Berapa ratus bahkan ribuan lapak usaha yang terus berdiri karena UIN
ini. Dari pedagang kaki
lima, kelontong, warung makan, aneka jajanan, poto copy, rental dan cafe-cafe besar yang labanya dari
ratusan ribu hingga jutaan rupiah tiap harinya,
terus ada dan berkembang dari awal berdirinya UIN Jakarta hingga kini. Begitu halnya dari pendidikan, tidak sedikit
mahasiswa, dosen bahkan alumni yang ikut mendedikasikan dirinya untuk ikut
membantu tugas pemkot Tangsel mencerdaskan warganya. Mengajar di sekolah/universitas, menjadi guru ngaji
sampai menjadi DAI dalam pengajian-pengajian, sudah banyak dilakukan dan
tersebar disetiap wilayah Tangerang Selatan.
Itulah beberapa alasan kenapa anda harus
masuk UIN Jakarta. Selain empat hal diatas, masih banyak lagi alasan lain yang
menjadikan UIN Jakarta tetap banyak diminati oleh mahasiswa nusantara. Untuk
kalian yang masih kepo, bisa langsung dateng aja ke kampus langsung. Atau bisa ke besmen-besmen di setiap fakultas. Khususnya
fakultas Ushuluddin.
Kalau hanya sekedar ngopi-ngopi, Insya Allah
akan ada Kaka-kaka gemes yang sukarela
dan senang hati berbagi alasannya masing-masing kenapa menjatuhkan pilihanya ke
UIN Jakarta. Tapi buat kalian mahasiswi, perlu diketahui, basement tidak hanya
tempat bertukar cerita dan ngadem saja.
Harus hati-hati. Tetap merahasiakan nomer adalah jurus paling utama. Karena
basement adalah salah satu tempat
ampuh mahasiswa tua menebarkan bunga-bunga cintanya kepada
mahasiwa-mahasiswa unyu yang masih baru.
Nah UIN Lovers, itulah sedikit alasan yang bisa saya paparkan. Sekedar informasi, setiap tahunya ada puluhan ribu calon mahasiswa yang
mendaftar, dan UIN Jakarta hanya
menerima 4.000 mahasiswa baru
saja. Bisa dipastikan
kamu bakal bersaing dengan banyak sekali calon mahasiswa lainnya. Untuk itu,
persiapkan dirimu dari sekarang ya, UIN Lovers. Selamat mencoba!!!
*Penulis adalah penyuka dedek unyu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar