KAU TERLALU BANYAK
DIPERKOSA
Oleh
: Fauzan Anwar
Angin malam membisikiku di balik jendela kamar yang terbuka
Agar berbicara atas nama kegelisahan
Kegelisahan yang diselimuti kasih sayang dan kebencian
Aku keluar mencari angin dan keheningan malam
Keheningan malam yang menuntunku ke arah kerinduan
Intuisi datang padaku tentang ibu pertiwi
Ibu pertiwi kau sedang sempoyongan menghirup candu
Yang memasuki seluruh pori-pori Dalam jiwamu
Leher dan pundakmu adalah pelabuhan zaman
yang bisa memalingkan para tuan
Payudaramu yang kenyal dan segar membuat semua orang ingin meremasnya
Pinggul suburmu membuat Tuan-tuan rindu akan getaran dan kehangatan pahamu
Saat orang asing menggeragahi Tubuhmu kau hanya diam dan pasrah
Apakah kau menikmati terjangan para kesatria Templar
Apakah kau menikmati kehangatan Tubuh Sang Samurai
Apakah kau menikmati Setiap tendangan kungfu yang menghantam
Seberapa besarkah Hasrat purbakalamu wahai engkau ibu pertiwi
yang membuat kau rela dinoda
Setiap hari Tubuhmu dijadikan pemuas birahi para Tuan asing
Waktu demi waktu kau selalu begitu
aku tau kau tak rela tapi kenapa kau diam saja
apakah kau bermuka dua wahai ibu pertiwiku
Nestapa dan angkara Ibu pertiwi mulai murka
Sedikit namun terasa
Dan segera berdoa pada Tuhanya
Ketika ibu pertiwi mulai muak dengan Tuan yang menghisap payudaranya
Payudaranya meledak dan menghamburkan asap
Napasnya mengandung api yang ingin membakar apapun
Dikaki payudaranya ratusan bahkan ribuan orang menderita
Orang tak berdosa orang tak tau apa-apa
kena batunya Karena murka tak pandang siapa
Pingulmu mulai merasakan getaran hebat
Sepertinya kau akan ekresi
Kau meyemburkan separuh air kemurkaan dan kenimatan
Air bah yang dahsyat keluar berbagai macam lubang penjuru
Dari barat hingga ketimur membahasi membanjiri
Dan merusak segala yang ada.
Wahai pemilik ibu pertiwi bantulah kami mengobati ibu pertiwi
Karena hanya kepada engkaulah kami bisa memohon dan berharap
Setelah kami merumuskan keadaan.
F.A.Z
Bandung (03-02-2014).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar