Kado
Terindah Untuk Ibu
Oleh : Ulfi Tsalj
Bismillahirrahmanirrahim
Sedetik
terasa cukup rangkaian bunga yang diikat dengan tali bismillah itu dihadiahkan
di 22 Desember esok. Hari Ibu hakikatnya bukan hanya pada esok hari tapi
substansi yang selalu mengingatkan kepada kita akan perjuangan Ibu yang mampu
mencetak pribadi-pribadi yang tangguh. Sebuah euforia bulan Desember untuk Ibu
kita. Berbicara tentang Ibu memang tidaklah akan habis kata-kata karena ia
tidak tergambar walau dideskripisikan. Tapi, hanya satu yang ku tahu tentang
Ibu bahwa dia adalah wakil Tuhan. Ia diutus untuk menjaga insan-insan mungil
yang dititipkan kepadanya. Ikatan cinta yang kuat antara Ibu dan anak pun tak
bisa dipungkiri, karena Ibu berbicara dengan Bahasa Kalbunya, bahasa yang
dianugrahkan oleh Tuhan kepada wanita mulia itu
Kawan,
sebuah kata yang indah melayang di telinga kita "Selamat Hari Ibu"
tidak patut jika diucapkan pada hari yang diagungkan tanpa ada bakti dari laku
kita? Genggaman tangan Ibu yang tak pernah lepas di kala kita senang atau
bahkan sedih, akankah mampu dibayar hanya dengan kado indah di hari esok?
Padahal pengorbanan, cinta, dan kasih sayangnya sepanjang masa hingga tak mampu
dilukis walau di kanvas sutra.
Cinta dan
sayangnya tak dimiliki oleh selainnya. Terbukti di saat aku dirantau, kawan
atau bahkan sahabat tak mempunyai rasa yang mampu mengubah duri menjadi seindah
mawar. Tapi, cinta Ibu bukan hanya di detik ini, ia mampu menjadi sesosok kawan
di kala hatiku menegang dan ia mampu menjadi sahabat yang selalu mengajarkan
aku akan arti berbagi, mengerti dan membalas budi. Meski ia dapat berposisi
sebagai kawan dan sahabat tapi ia tetap berjiwa Ibu karena seorang teman datang
di saat butuh sedang di saat hati ini pilu tak ada yang peduli apalagi
mengerti. Cinta Ibu itu abadi dan tak mengenal pamrih, dekapannya selalu menghangatkan
hati yang sedang rindu. Semoga Tuhan menyayangi layaknya cinta yang ia
tampilkan dengan apa adanya kepada buah hatinya.
Sahabatku,
sudah selayaknya kita torehkan tinta emas sebagai kado terindah untuknya,
sebuah kado yang akan kita persembahkan di saat ia telah ringkih, di saat
suaranya semakin lirih, dan di saat mahkotanya telah memutih. Apa yang harus
kita hadiahkan? Membuatnya bahagia atau menorehkan arang di keningnya?
Kita akan
selalu merayakan Hari Ibu. Dengan bakti dan segenap kerendahan hati, marilah
kita rangkai kotak cinta yang dibalut dengan pita indah al-fatihah sebagai kado
terindah yang kan selalu terhatur ba'da perjumpaan kita dengan Tuhan di setiap
kita panjatkan do'a.:)
21 Desember 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar