Jangan tanya kenapa
oleh Lina Sobariyah Arifin (Catatan)
Ketidaksengajaanku
menginjakkan kaki ke dunia fana yang penuh dengan kehampaan ini. Patut
aku pertanyakan akan kehadiranku ini, yang sebenarnya tidak ada
kepastian yang pasti mengenai segala sesuatu yang aku lalui, dan
ketidakniscayaan langkah yang tak pernah henti.
Merong-rong jiwa ini, mengaum-ngaum seakan berontak pada kenyataan yang sebenarnya tidak nyata.
Sampai kapan? Langkah ini terus melaju dengan keniscayaan yang sebenarnya kefatamorganaanlah yang berada dihadapanku.
Aku tidak butuh keempirisan yang benar-benar empiris. Aku hanya butuh jawaban yang benar-benar terbukti nilai kebenarannya. Tanpa perdebatan-perdebatan sengit yang memuakkan, yang isinya hanya sekumpulan anjing-anjing yang menggong-gong tanpa landasan.
Dan akhirnya, yang masih aku pertanyakan, "bagaimanakah aku mendapatkan kebenaran yang seperti itu?".
Merong-rong jiwa ini, mengaum-ngaum seakan berontak pada kenyataan yang sebenarnya tidak nyata.
Sampai kapan? Langkah ini terus melaju dengan keniscayaan yang sebenarnya kefatamorganaanlah yang berada dihadapanku.
Aku tidak butuh keempirisan yang benar-benar empiris. Aku hanya butuh jawaban yang benar-benar terbukti nilai kebenarannya. Tanpa perdebatan-perdebatan sengit yang memuakkan, yang isinya hanya sekumpulan anjing-anjing yang menggong-gong tanpa landasan.
Dan akhirnya, yang masih aku pertanyakan, "bagaimanakah aku mendapatkan kebenaran yang seperti itu?".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar