oleh Sigit Rastafara pada 27 September 2011 jam 23:34
Yak bener mulai hari ini saya kafir, gak perduli apa kata orang, apa pandangan orang tentang saya nantinya pokoknya mulai hari ini saya menyatakan bahwa diri saya kafir…
Atas berkat Cak Nun saya diberi hidayah pengetahuan budaya, kafir artiannya disini adalah melakukan perlawanan (titik). Bila dikaitkan dengan teologi maka kafir itu melakukan perlawanan (membangkang) kepada Tuhan, dan saya tak ingin mengkaitkan arti kafir ini kepada teologi… jadi apabila seseorang yang pergi haji dengan tanpa ketulusan dan keikhlasannya maka ia kafir terhadap hatinya, apabila seorang mahasiswa melakukan perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap buruk maka ia kafir terhadap kebijakan itu bahkan mungkin terhadap pemerintah itu, sekarang saya kafir terhadap kebijakan (baca: kelalaian) pemerintah yang di satu sisi memberikan penghargaan kepada daerah yang surplus sedangkan pada satu sisi lainnya terjadi kelaparan di Yakuhimo, Papua. Ironis. Maafkan saya gak bisa beriman lagi, menjadi kafir itu baik bagi saya, saya ingin menjadi kafir liberal seperti kata Nabi Dadang… bahwa liberal itu baik karena artinya membebaskan bukan pembebasan. (titik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar