BREAKING

Kamis, 18 September 2014

Interpretasi atas Ibn Taimiyah 'Tangga Pencapaian'



 Ulfiana
Nabi adalah utusan Tuhan yang segala ucapannya tidak patut untuk didustakan. Segala yang berasal darinya sudah tentu benar. Namun di pihak lain menyatakan bahwa perkataan Nabi tidak lain adalah sebuah kebohongan belaka. Menurutnya, apa yang diucapkan oleh Nabi hanyalah sebuah takhyil (khayalan) yakni Nabi menerangkan sesuatu dengan menggunakan khayalan. Namun di sisi lain terdapat kelompok yang mengatakan bahwa yang segala yang dikatakan Nabi adalah kiasan. Kelompok ini tidaklah begitu menyeleweng atas pendapatnya akan tetapi di pihak lain menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan sebuah kebohongan. Sehingga tampillah kelompok-kelompok yang menentang pendapat tersebut dan ingin meneguhkan kenabian (nubuwwat) Nabi Muhammad. Segala yang berasal dari Nabi menurut Ibn Taimiyah merupakan sebuah penjelasan.
Ibn Taimiyah menyebutkan bahwa ada tiga kelompok yang berpendapat mengenai apa yang dikatakan oleh Nabi tersebut. Pertama, mereka mengutamakan teori, dalil, dan ilmu. Namun kelompok ini mencampuradukkan antara yang benar dengan yang salah. Lalu golongan kedua yang menginterpretasikan menggunakan al-Qur’an dan hadis namun daripadanyalah timbul faham bahwa al-Qur’an adalah makhluk (diciptakan), dan faham bahwa Allah tidak dapat dilihat oleh mata ketika di akhirat.Sehingga kelompok ini masuk dalam kategori mlenceng. Ketiga adalah kelompok yang memurnikan ajaran Nabi sehingga kelompok ini terkesan selalu mengkafirkan golongan lainnya karena mereka tidak merujuk pada al-Qur’an dan hadis. Ibn Taimiyah inilah yang setuju terhadap kelompok ketiga karena tidak telah kembali kepada al-Qur’an dan hadis.
Menurut Ibn Taimiyah, orang-orang yang keliru adalah orang-orang yang berpaling dari al-Qur’an dan hadis. Para ahli kalam menyebutkan bahwa al-Qur’an itu menggunakan metode retorik yang hanya memuaskan publik, sedang ahli kalam menggunakan metode dialektik kemudian ahli filsafat disebut-sebut menggunakan metode demonstratif. Pendapat ini dibantah oleh Ibn Taimiyah bahwa al-Qur’anlah yang sebenarnya menggunakan metode demonstratif (burhani).
Wallahu A’lam.
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2009 Piush
    Twitter Facebook Google Plus Vimeo Videosmall Flickr YouTube