BREAKING

Jumat, 14 Oktober 2016

Kejombloan; Batuloncatan Seorang Khalifah

Sudah menjadi rahasia bersama bagi para mahasiswa seantero Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta wa bi al-khusus mahasiswa semester V program studi Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin bahwa sanya Tuhan telah mengutus kembali seorang Khalifah di besmen Fakultas Ushuluddin untuk menumpas segala bentuk kejumudan dan kebodohan. Adalah Edy Marwoto, khalifah PIUSH Periode 2016-2017 M yang menggantikan serta melanjutkan misi dari Khalifah Saddam Husein sebagai pendahulunya.

berbeda dengan Khalifah Saddam Husein --baca sang khalifah piush; sadam husein -- yang sering menyakiti hati para kaum Hawa, Edy memiliki idealis tersendiri. jika Saddam adalah adalah hama yang direkomendasikan berada di saf depan yang layak mati disantap pestisida produksi revolusi hijau, maka Edy -- baca inilah lima jomblo kelas atas di ushuluddin -- adalah bunga yang tidak memiliki sari dan tidak akan layu oleh rayuan kumbang yang menghampiri, oleh karenanya ia tak layak untuk mati.

Menurut Edy, kejombloan yang ia yakini berada pada tingkatan sebaik baik taqwa. jika diposisikan pada tingkatan alam menurut Ahli Tashawwuf, maka kejombloan berada di tingkatan Alam Musyahadah. didalam kejombloannya Edy merasakan Kehadiran Tuhan sebagai Kebenaran yang Mutlak. berdalilkan bahwa sanya Tuhan itu Maha Esa adanya, Dia yang Awal sekaligus yang Akhir, dan pada akhirnya Tuhan akan selalu berada dalam kesendirian-Nya. maka Mulia lah bagi para jomblo karena dia menemani Tuhan didalam kejombloan-Nya. dan bagi Edy, ia memiliki dalil tersendiri yang kuat untuk mempertahankan kejombloannya, yang di kutip dari QS. At-Taubah ayat 129 yang berbunyi:

فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (١٢٩)

Pada ayat diatas, Edy memahami bahwa term "Tawallaw" yang berarti "Berpaling" memiliki bayak kandungan makna seperti: dikhianati, dibenci, tak dianggap, atau segala bentuk kedukaan dalam bercinta. 

Lantas, bagaimana cara Edy untuk mengisi waktu luang nya sebagai Khalifah PIUSH ditengah-tengah keadaan umat mahasiswa yang menjalani risalah perjuangan: "Penggiat PIUSH adalah mereka yang baca, diskusi, dan nulis. adapun selebihnya adalah jalan dan gandengan sama kaum hawa"? dengan seggala kekuulan Edy menjawab: "selow, laptop gue ada kok."

Maka atas dasar inilah, Edy bersyukur karena berangkat dari kejombloan, batulonjatan baginya dalam mencapai kekhalifahan di pojokan.

Semoga Khalifah Edy Marwoto tetap berada didalam jalan yang benar, tetap amanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2009 Piush
    Twitter Facebook Google Plus Vimeo Videosmall Flickr YouTube