BREAKING

Sabtu, 25 Oktober 2014

Surat Untuk Yang Ada di Sana


Untukmu yang ada di atas sana semoga dalam keadaan sehat walafiat. Teruntuk yang termanis dan tetap tersenyum di sore hari menanti senja.
Semoga senyumanmu masih seperti yang dulu tetap utuh. Senja pun menanti malam  hanyalah senyuman manis yang kau torehkan saat itu. Semoga senyuman itu bisa menjadi penyegar bunga yang sedang layu dan sekaligus menjadi penyejuk hati di sore hari yang menyambut senja.
Kali ini aku yang katanya di sebut-sebut  sebagai aktivis jalan harus bergelut dengan suara hati yang bising di dengar dan geram untuk di ucapkan yaitu kata "Cinta-buta" dalam lingkaran aktivis Jalanan, bahasa cinta buta itu di larang, dan bahkan harus di hilangkan karena bahasa tersebut "Kontra Revolusioner" namun apa hendak di kata jika ini sudah menjadi kemestian.
Biarkan rasa sayang ini tertanam abadi, di dalam hati nurani, biarkan rasa ingin memiliki dan menyayangimu ini tetap bersemayam di dalam lubuk hati yang paling dalam, biarkan semuanya mengalir seperti air yang terus menempati ruang-ruang kosong, dan biarkan rasa sayang ini menemukan makna yang sebenarnya. Yaitu makna untuk saling menyayangi satu sama lain "antara aku dan kamu".
Sunyinya malam ini melahirkan kerinduan yang begitu dalam seolah malam ini tidak ada bermakna dan tidak ada artinya jika kamu tidak berada di sampingku manisku. Apakah engkau merasakan hal yang sama dengan apa yang aku rasakan saat ini. ?
Seandainya malam yang begitu sunyi ini dapat berbicara mungkin kesunyian malam ini akan berontak dan berkata bahwa "aku merindukanmu dan aku ingin selalu di sampingmu manisku" namun apalah daya kesunyian ini tidaklah mengerti tentang apa yang ku rasakan saat ini. Dan biarkan kerinduan ini menemukan maknanya sendiri.
Senyumanmu yang begitu manis dan  mampuh mengubah rasa kopi pait menjadi manis, wajahmu yang begitu anggun yang selalu memancarkan cahaya untuk menerangi gelap, dan suaramu yang selalu menjadi pengantar takutku ketika aku sendirian, parasmu yang begitu tenang yang selalu menjadi penyejuk hatiku di saat aku risau.
apakah kau tidak tau jika aku sangat "Menyayangimu" apakah kau tidak tau jika aku sangat "Merindukanmu" apakah engkau tidak tau jika aku ingin memilikimu seutuhnya ? Apakah aku harus membangunkan arwah soekarno agar engkau mengerti tentang apa yang aku rasakan saat ini?.
Apakah aku harus membangkitkan semangat Tan-Malaka untuk meruntuhkan hatimu yang keras itu, atau aku harus pergi ke kayangan untuk meruntuhkan dewa-dewa yang ada di sana dan apakah aku harus meyakinkan pada dewa-dewa yang ada di kayangan sana bahwa "Aku menyayangimu dan Aku ingin memilikimu seutuhnya" ? Agar hatimu itu bisa runtuh.
Aku selalu menggantungkan harapan kepada Tuhan semoga alam jagat raya ini bisa mengerti dan paham bahwa aku sangat menyayangimu. Maka dengan mengucapkan Bismillah Izinkanlah aku meruntuhkan hatimu.
Coretan ini saya persembahkan untuk wanita yang paling istimewa dia adalah kader Himpunan Mahasiswa Islam, dan Mahasiswa Perbandingan Agama.
Ciputat, 23 oktober 2014.
Deni Iskandar (Goler)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2009 Piush
    Twitter Facebook Google Plus Vimeo Videosmall Flickr YouTube