BREAKING

Kamis, 27 Februari 2014

Tuhan Itu Sederhana

Tuhan itu Sederhana

Oleh : Ramdhany
Saya ingin mengawali tulisan ini dengan satu prososisi bahwa segala sesuatu yang tersusun itu tidak sederhana dan sesuatu yang sederhana itu tidak tersusun.
Perlu untuk diketahui bahwa keberadaan sesuatu itu selalu mengundang banyak tanya dalam benak kita. Entah sesuatu itu nampak ataupun tidak. Itulah salah satu hasrat bawaan manusia bahwa manusia pada dasarnya adalah suatu entitas yang ingin selalu mengetahui. Rasa ingin tahu itu muncul karena alasan yang sangat kuat, entah karena ketakjuban, penasaran atau ketidaktahuan.
Hasil dari aktivitas mengetahui itulah yang dinamakan pengetahuan. Manusia mengetahui alam berarti manusia memiliki pengetahuan tentang alam, manusia mengetahui Tuhan berarti manusia itu memiliki pengetahuan tentang Tuhan, dan seterusnya.
Untuk dapat mengetahui segala sesuatu yang nampak rasaya tidak terlalu sulit, mengingat bahwa sesuatu yang nampak itu dapat diobjektifikasi melalui indera kita. Dengan cara pengamatan terhadap objek tertentu, tentu kita akan mendapatkan suatu gambaran serta pemahaman terhadap sesuatu itu.
Lalu, bagaimana cara kita untuk mengetahui Tuhan ?
Secara defenitif, Tuhan adalah sesuatu selain alam. Artinya segala apapun yang memiliki sifat-sifat kealaman itu berarti bukanlah Tuhan. Alam itu merupakan sesuatu yang keberadaannya ditentukan oleh sesuatu yang lain, atau alam itu ada dari beberapa susunan materi yang saling berkolerasi sehingga ia mempunyai eksistesi serta fungsi tertentu.
Jadi, alam itu merupakan sesuatu yang keberadaannya tersusun dari berbagai unsur dan bersifat defenden. Karena sifatnya yang tersusun dan tidak mandiri, alam memiliki sifat kebaharuan dan tingkat komfleksitas dalam proses kejadiannya.
Tuhan itu tunggal dan pada dasarnya yang tunggal sedarhana. Mengapa demikian ? Lawan dari tunggal adalah jamak atau banyak, yang banyak itu tersusun dan pada dasarnya bersifat komfleks karena memiliki karakter yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain bahwa yang komfleks itu tidak sama dengan sederhana.
Jadi Tuhan itu Sederhana, meski pada nyatanya Yang Sederhana itu dipahami oleh manusia dengan cara yang begitu komfleks.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2009 Piush
    Twitter Facebook Google Plus Vimeo Videosmall Flickr YouTube