BREAKING

Selasa, 15 Januari 2013

Inilah Perjumpaanku Dengan Filsafat


Inilah Perjumpaanku Dengan Filsafat
oleh Lina Sobariyah Arifin , Ciputat, 11 Januari 2013
Aku yang dulu termasuk yang anti akan filsafat. Yang masih memandang filsafat merupakan ilmu yang tidak patut di pelajari. Dan sekarang aku sendiri terjebak dengan apa yang dulu aku benci.
Tidak pernah aku duga, aku sekarang menjadi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat dengan Jurusan Aqidah Filsafat. Sempat berpikir hanya main-main di jurusan ini. Dan akhirnya,  yang berawal dari main-main inilah aku mulai terjebak akan jebakanku sendiri.

Di Aliyah (SMA) aku pernah belajar Ilmu Kalam. Dan inilah awal perjumpaanku dengan filsafat. Jujur, aku sama sekali tidak mengerti dan tidak mau mengerti dengan mata pelajaran ini. Yang menurut aku hanya sebuah “omong kosong” belaka yang mereka bicarakan. Dengan pencarian-pencarian Tuhan, dimanakan Tuhan anda? Bagaimanakah wujud dari Tuhan anda? Apakah Tuhan anda sama halnya dengan kita manusia? Pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang aku dapatkan dulu.

“Cukup hanya di Aliyah sajalah aku mengenal filsafat!”, dan inilah pernyataan yang aku lontarkan dulu. Dan ternyata, sekarang aku sendiri tidak memahami dan menyadari, kenapa aku terjebak dalam kebingungan-kebingungan yang mengasyikan ini? Aku yang dulu bertekad bulat untuk masuk ke Fakultas Adab dan Humaniora dengan Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam, dan aku sudah berada persis di ambang pintunya. Tapi, entah kenapa aku berbelok haluan ke Filsafat.

Dengan mengikuti berbagai jalur demi masuk ke UIN Jakarta. Mulai dari BIDIKMISI, Mandiri, dan yang terakhir Program BLU dari Fakultas Ushuluddin dan Filsafat. Dan di BIDIKMISI, aku mengambil Jurusan Psikologi, dan ini merupakan bukan Jurusan yang aku pilih. Di Mandiri aku mengambil jurusan yang sudah aku rencanakan jauh-jauh hari, yaitu Sejarah dan Peradaban Islam.

Akhirnya aku lulus tes di jalur Mandiri dengan jurusan Sejarah dan Peradaban Islam, dan mendapat beasiswa dari program BLU dengan jurusan Aqidah Filsafat. Dengan pasti, aku mengambil jurusan SPI. Tapi, entah kenapa Ayahku lebih memilih Aqidah Filsafat, yang menurut Dia jurusan yang cocok untukku. Dan inilah, sekali lagi aku serasa menjadi sebuah boneka yang tak bertulang, yang tak bernyawa, hanya mempunyai raga, hanya bisa meng-iya-kan apa yang sebenarnya tidak patut aku lakukan.

Filsafat, dari sinilah aku bisa mengenal wajah-wajah baru, yang semuanya berbicara dengan landasan. Yang tidak hanya “omong kosong” yang dulu pernah aku pikirkan.

Diskusi Logika, ini merupakan diskusi pertamaku. Yang merubah semua perspective aku terhadap filsafat, merubah cara berpikirku, selalu membuatku bingung dalam kebingungan-kebingungan yang mengasyikan. Dan dari sinilah aku mulai mengikuti diskusi-diskusi di PIUSH (Pojok Inspirasi Ushuliddin) atas naungan HMI Komisariat Ushuluddin dan Filsafat (KOMFUF). Mulai dari kajian Filsafat Klasik, Logika, dan NDP (Nilai-nilai Dasar Perjuangan, Nurcholis Madjid). Walaupun dalam diskusi aku hanya terdiam dalam kebingungan, tidak mengerti akan apa yang mereka bicarakan, dan selalu mencoba mengerti, walaupun tidak mengerti sama sekali. Dan ketidak mengertian inilah yang membuatku selalu berpikir dan akan selalu mencari. Dan dari sini jugalah aku mulai mengenal HMI (Himpunan Mahasiswa Islam).

Terima kasih untuk orang-orang yang selama ini sudah menyesatkanku ke jalan yang benar, dan selalu membuatku bingung dalam kebingungan-kebingungan yang mengasyikan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2009 Piush
    Twitter Facebook Google Plus Vimeo Videosmall Flickr YouTube