BREAKING

Selasa, 04 Februari 2014

Kisah Parsial di Bulan Desember

Kisah Parsial di Bulan Desember


23 – Desember -2013
Rasanya aku lebih pemalu dari biasanya, memulai malam dengan terus mengirim pesan pendek kepadamu itu bagi saya cukup memalukan. Memalukan karena perasaan terlalu khawatir kamupun tidak berkenan membukanya, memalukan karna terlalu berpikir itu akan menjadi beban yang berakibat mengganggu kesibukanmu, juga memalukan aku sebagai seorang laki-laki, yang dulu pernah berjanji untuk tidak akan rapuh pada seorang wanita, kini malah terlunta-lunta.

Ah, biasalah.. namanya juga manusia, apapun bisa berubah dalam satu detik. Saya masih belum tahu, apakah kau merasa bosan saat setiap malam aku meng-ikhlaskan diri untuk sekedar menanyakan kabar? Apakah kau merasa jenuh saat kiriman-kiriman itu malah terhenti pada satu titik untuk saling mengirimkan senyuman? Saat obrolan sudah terasa terhenti sebab sudah tidak ada lagi tema untuk ditanyakan? Aku masih belum tahu?. Terkadang aku merasakan semua itu, kebosanan, kejenuhan, dan sebab-sebab tak jelas lainnya. Dan aku ingin menyimpannya semua itu, lekat-lekat, dalam-dalam, perlahan-lahan. Sebab kenapa? Ketiadaan siang dan malam untuk tidak berbicara denganmu, mengabarimu, juga menanyakan tentang segala hiruk-pikuk hidupmu. Bila disimpan secara mendalam, secara lekat-lekat dan perlahan-lahan, itu akan menjadi rindu yang hebat, yang setiap detik aku ingin menulisnya, yang setiap menulis itu aku tak lupa melukis namamu di atas tanggal dan bulan yang menjadi awal dari sebuah tulisan!

Rasa-sanya asyik banget, benar kata Andrea Hirata penulis novel Laskar Pelangi itu, dalam bercinta ember bocor dan tentang rusaknya lampu di teras rumahpun, itu sangat mesra untuk diceritakan, terasa sangat indah untuk dibicarakan.. Hahaha, aku jadi terpengaruh di dalamnya.
                                                                                                ***
Pukul 21:29:03

Melankolik, senang, egois, autis, dan bahagia sekali itu bercampur aduk menjadi satu, terpadu, dan bawaannya ingin berteriak jika tidak saja mengganggu tetangga kostanku. Membaca kiriman ini, aku jadi tergelak dan tersenyum-senyum sendiri. Saat dia bilang dengan lucunya, polosnya, rasanya, dan malu-malu kucingnya. tentang kalimat “ Haha… ngapain yah…sekarang kamu kedepan kelas kaki naik satu, tangan ditelinga… sambil berkata ‘saya sayang _ _ _ _ …’ hehe”. Ahhhh, sejuk sekali. Dia benar-benar keyakinanku !!!
                                                                                                ***
Pukul 00:22:49 / 24 – Desember – 2013

Aku sangat menunggu atas kirimanmu untuk menyuruhku tidur yang lelap, sambil mendoakan tentang mimpi yang indah-indah dan sebuah permohonan untuk bertemu di alam sana, alam mimpi yang menjadi penyembuh paling ampuh  atas sebuah rindu dan perasaan yang tertahan oleh jarak dan waktu. Tapi sia-sia, aku tidak mendapatkan kiriman itu. Tenang dah, munkin lagi lupa?...
                                                                                                ***
Pukul 03:55:12

Entahlah, pagi ini aku merasakan ke-khawatiran yang luar biasa tentangmu, khawatir yang membuatku lupa membaca buku saat pagi tiba seperti sekarang ini. Khawatir atas segala-galanya, tentang aku, kamu, mereka, yang hanya aku dan Syaifurrahman yang tahu (seorang sahabat yang selalu hadir dalam setiap keluh dan kesah). Entahlah? Aku merasa tersiksa!!
Barangkali aku terlalu egois. Perasaan sayang yang tiap hari bertambah kuat menguasai saya, terus saja bertambah.Seakan tidak boleh satupun makhuk menikmati keelokanmu, kemanisanmu, keanggunanmu, juga kesederhanaanmu dalam bicara, dan tentu saja perasaan yang ada dalam dirimu. Seolah semua terasa membodohkan. Entahlah? Semoga kau gadis yang benar-benar aku kenal hatinya. Amein…
                                                                                                ***
25 - Desember – 2013

Aku sekarang ingin mencoba untuk tidak mengirimu pesan, mencoba membiarkan ke khawatiran terlepas begitu saja, mencoba menahan rindu untuk sekedar bercakap kabar tentang dirimu. Akan jadi apa nanti? Biasanya, rindu yang tertahan itu akan menjadi kekuatan untuk saling mendoakan.Akan jadi apa nanti ya?
                                                                                                ***
Pukul 21:59:13

Aku tidak bisa, aku kalah lagi, aku teramat kalah pada perasaan yang begitu kuat menguasai. Perempuan ini serupa magnet yang terus menarik saya. Tidak bisa aku tenang tanpa kabar darinya, tertahan dengan perasaan malu aku mengiriminya sebuah pesan, pesan yang terlalu lama mendapatkan balasan. Aku teramat khawatir jika terjadi apa-apa dengan dirinya?
                                                                                                ***
Pukul 00:34:34 / 26 – Desember – 2013

Blesssh !! Alhamdulillah Allah. Terimakasih banyak, ke-khawatiran, rasa takut, dan perasaan kalah kini telah terbayar lunas tuntas. Atas datangnya sebuah doa yang ditunggu-tunggu dari kemarin-kemarin, tentang doa yang setiap saat aku baca bila rindu: “ Ya Allah.. semoga bang Hendry bisa tidur malam ini dengan nyenyak… dijauhin dari nyamuk-nyamuk… dan satu lagi,, besok bangun dalam keadaan sehat walafiat.. Amien ya robbal alamien….. ” dan juga tentang perasaan yang malu-malu untuk diucapkan:  “_ _ _ _ juga sayang bang Hendry…. Hehe”. Terimakasih tuhan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2009 Piush
    Twitter Facebook Google Plus Vimeo Videosmall Flickr YouTube