BREAKING

Jumat, 21 Februari 2014

Emang Tuhan Bisa Ditipu ?

Emang Tuhan Bisa Ditipu ?
Oleh: Ramdhany
Berawal dari pertanyaan sederhana saya kepada Akhmad Sahal di media sosial prihal "Shalat Berhadiah" yang merupakan suatu program dari kebijakan Pemda Bengkulu (12 Februari 2014), Sahal menjawab dengan sederhana "emang Tuhan bisa ditipu".
Jawaban tersebut mengandung makna bahwa urusan shalat adalah urusan kewajiban seorang hamba kepada Tuhannya, karena Tuhan melalui al-Quran secara jelas memerintahkan untuk mendirikan Shalat. Terlebih mengenai urusan Pahala Shalat yang secara mutlaq hanya Tuhan yang pantas untuk memberikan suatu penilaian apakah shalatnya diterima atau ditolak dan apakah amal shalatnya diberi "upah" atau tidak oleh Tuhan. Tuhan itu maha Tahu (al-'ãlim) dan Tuhan tidah bisa kita tipu.
Niat Shalat itu wajib karena Allah (lillãhi ta'ãla), bukan karena ingin mendapatkan hadiah berupa umroh, mobil, motor atau mesin cuci. Jika Shalatnya sudah diawali niat karena Allah, maka prihal pahalanya biarlah Allah yang menentukan, itu pun jika kita melakukan shalat masih mengharapkan pahala dari-Nya semisalkan kenikmatan Surga.
Ketika Shalat dilakukan dengan motif dan iming-iming bendawi tidak karena Allah, maka sudah dipastikan bahwa tujuannya bukan karena kesadaran atas  perintah kewajiban individual manusia dari Tuhannya.
Sahal lebih lanjut menjelaskan bahwa peristiwa yang "aneh" ini merupakan suatu bentuk dari "gejala komodifikasi agama  dan agamaisasi komoditas". Artinya bahwa ada pergeseran makna dan tujuan dari ajaran agama. Shalat yang tadinya merupakan ritual individual seorang hamba kepada Tuhannya dijadikan sebagai suatu produk yang diobral dan diperdagangkan dengan motif-motif tertentu.
Shalat pada dasarnya harus merupakan sikap idealisme seorang muslim. Artinya ritual keagamaan tersebut dilakukan atas kesadaran penuh yang muncul dari dalam dirinya bukan didasarkan atas sikap pragmatis yang  sesaat.
Akhir kalãm, Ada Hadits yang Menyatakan bahwa setiap tindakan dan urusan manusia tergantung dan dikembalikan pada niatnya. Jika niatnya karena Allah, maka akan sampai kepada Allah. Dan jika kepada selain Allah, maka sudah bisa dipastikan tidak akan bermuara di lautan Rahmat-Nya. Wallahu 'alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2009 Piush
    Twitter Facebook Google Plus Vimeo Videosmall Flickr YouTube