BREAKING

Senin, 11 Juni 2012

SEPUCUK SURAT untuk HMI CABANG CIPUTAT


“Catatan Kelam Dipenghujung Sejarah”
“PIUSH”
oleh Dwi Haryanto

“Pada dasarnya HMI tidak melihat pada sudut pandang kuantitas kader,
tapi kualitasnya”
(Ramfalak Siregar)
Sebuah peryataan yang dilontarkan oleh Ketua HMI Cabang Ciputat tersebut seolah memberikan sebuah angin segar bagi kelanjutan perjalanan sejarah kejayaan HMI Ciputat. Roda estapet yang hampir terputus seolah akan tersambung kembali secara kuat melalui semangat yang telah dinyatakan tersebut. Kesadaran bahwa hakikat (essence) dari nilai perjuangan HMI Cabang Ciputat adalah kekuatan daya kesadarasn intelektual dan akademis yang sangat membanggakan.
Telah hampir 52 tahun sejak kelahirannya pada tahun 1960 M, cerita perjalanan HMI Ciputat telah kita dapatkan dari buku-buku yang berserakan, dengan sedikit terasa malu menceritakan kisah romantis dan melankolis yang telah dialami HMI Ciputat ini. Dan rasa-rasanya terlalu banyak bagi penulis untuk mendata ulang para tokoh yang telah mengukir sejarah indah dipengawal sejarah sebagai bukti bahwa sejarah kejayaan pernah terukir kuat di atas kertas.
Yang kami pertanyaan adalah: “apa yang sebenarnya terjadi sekarang ini”? Pertanyaan tersebut membutuhkan jawaban yang bersipat empiris-rasionalis, melalui pendekatan fakta-fakta yang terjadi. Kenyataan bahwa kita tidak mendapati sebuah fakta yang dapat dijadikan sebagai pembelaan diri dari berbagai patologi-patologi sosial yang sedang terjadi.
Pertanyaan mendasar selanjutnya yang harus dijawab ketika berbicara soal perubahan arus yang terjadi di dalam tubuh HMI adalah apakah HMI mamiliki spirit untuk melakukan perubahan yang signifikan ataukah justru sebaliknya HMI hanya sekedar menjadi sebuah Instrumen politik yang hendak dijadikan sebagai alat untuk mempertahankan status quo
Kami hanya sekedar melihat, mendengan dan merasakan apa yang sedang terjadi, lantas kami hanya sekedar mampu untuk bertanya kepada orang yang dipandang layak untuk menjawabnya. Kami sadarai bahwa ini adalah permasalahan yang harus diatasi secara bersama.
Sebelum kami mengakhiri sepucuk surat ini, jika boleh kami berpendapat bahwa Sejenak kita tinggalkan dulu basis kepentingan politik yang hanya memberikan epek negative bagi mayoritas, meski ada sedikit keuntungan bagi minoritas kelompok. sudah saatnya kita kembali kepada basis nilai (value) demi terbentuknya sebuah tatanan masyarakat HMI yang berkualitas seperti yang telah dicita-citakan diatas. . .                                              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2009 Piush
    Twitter Facebook Google Plus Vimeo Videosmall Flickr YouTube