BREAKING
5 Hal yang dilakukan anak kosan saat bulan puasa   4 Alasan Kenapa Anda Harus Kuliah di UIN Jakarta   Apakah Nasib dan Kebetulan itu Takdir?   4 Tipe Mahasiswa yang Pasti ada di Setiap Kampus   Kejombloan; Batuloncatan Seorang Khalifah   Mahasiswa dan Kecenderungannya   Tentang Penolakanmu waktu itu   Timpang   Trik-Trik Melawan Patah Hati   (Sementara) Cintamu Terlarang   

Saturday, March 15, 2025

Senin, 19 Mei 2014

MENGENAL BUDAYA MELALUI PENGAMEN

Oleh: Ulfiana
Kawan, kalian pasti pernah melihat segerombolan orang yang mengamen di jalanan bukan? Terkadang ada pengamen yang menyanyikan lagu dengan alunan angklung dan berjalan di tepian jalan sembari menjajakan suara emasnya. Angklung merupakan kebudayaan dari Sunda sehingga tidak heran jika pengamen mengenakan busana khas Sundanya. Angklung-angklung itu pun dimainkan dengan lihai-nya sehingga nada dan suara terasa sangat harmonis dan indah.
Kemudian pengamen dengan ondel-ondel yang berjalan layaknya mengarak pengantin mengitari jalanan yang padat akan kendaraan. Mereka menabuh gendang yang menabur kebisingan namun mengasyikkan dengan suara khasnya . Gerombolan pengamen ini sudah pasti mengenalkan budaya Betawi. Keunikan budaya Betawi itu pun harus dikenal oleh masyarakat luas.
Selain itu ketika kita menginjakkan kaki di Jawa, terkadang kita menemui beberapa orang yang mengamen dengan tabuhan gendang yang disertai “jaranan”. Masyarakat banyak yang menyukai “jaranan” ini. Memang mereka tak kehilangan akal untuk mengenalkan budaya yang semakin tergerus oleh zaman ini di pelataran rakyat. Meski pengamen memiliki tujuan lain di balik pengenalan budaya, yakni mencari nafkah untuk keluarga namun setidaknya mereka patut mendapat apresiasi.

Penulis berpendapat dari beberapa fenomena tersebut, seharusnya pemerintah menyediakan ruang bagi mereka untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya karena budaya Indonesia semakin hari semakin tidak diketahui oleh bangsa. Pemuda-pemudi lebih rela menonton konser Korea yang harganya berjuta-juta ketimbang sekadar meluangkan waktu untuk mengenal budayanya sendiri. Inilah hal yang paling ironis yang terjadi pada bangsa yang telah terjangkit penyakit demam Korea atau lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2009 Piush
    Twitter Facebook Google Plus Vimeo Videosmall Flickr YouTube